Tahun 2008 memang istimewa bagi dunia. Di tahun ini genap sudah satu dekade berlalunya krisis moneter 1998. Di tahun ini pula, krisis moneter kembali terjadi yang dimulai dari tumbangnya bursa saham dari negara adidaya AS.
Untuk anda penggemar balapan F-1 tahun ini juga istimewa, karena balapan jet darat 2008 itu melahirkan juara dunia baru. Seorang juara dunia yang fenomenal, dia lah Lewis Hamilton, pembalap asal Inggris yang menjadi jagoannya McLaren sampe bikin ‘kuda jingkrak’ Ferrari keteteran. Dia mengukir sejarah karena menjadi pembalap kulit hitam pertama yang bisa terjun diajang balap roda 4 paling bergensi F1, dan yang lebih membuat orang berdecak kagum, dia adalah pembalap termuda yang menjadi juara dunia F1.
Untuk anda penggemar balapan F-1 tahun ini juga istimewa, karena balapan jet darat 2008 itu melahirkan juara dunia baru. Seorang juara dunia yang fenomenal, dia lah Lewis Hamilton, pembalap asal Inggris yang menjadi jagoannya McLaren sampe bikin ‘kuda jingkrak’ Ferrari keteteran. Dia mengukir sejarah karena menjadi pembalap kulit hitam pertama yang bisa terjun diajang balap roda 4 paling bergensi F1, dan yang lebih membuat orang berdecak kagum, dia adalah pembalap termuda yang menjadi juara dunia F1.
Ada beberapa kesamaan dengan Lewis Hamilton, jika kita tengok ke negeri dimana awal krisis 2008 ini berawal, sebuah negeri adidaya AS yang saat ini sedang merayakan hasil pilpresnya, yang dimenangkan oleh Barack Obama. Dia lah Presiden kulit hitam pertama di AS, dia juga Presiden AS termuda yang pernah ada. Dia lah pemimpin baru bagi AS, yang tentunya kita harapkan bersama bisa memberikan warna dan sentuhan berbeda bagi AS sekaligus memberikan pengaruh positif bagi dunia. Karena jika kita tengok sejarah, kondisi dunia banyak dipengaruhi oleh pepimpin dari negara adidaya itu.
Kepribadian Sang Presiden, boleh dikatakan unik, karena dia tumbuh dengan gemblengan multi bangsa, multi budaya, dan multi etnis. Kehidupannya diwarnai oleh beragam interaksinya dengan dunia lain di luar AS yang membuka wawasannya tentang seperti apa sebenarnya kondisi dunia di luar AS.
Di dalam diri Barack Obama mengalir darah Kenya dari Ayahnya. Nama yang diberikan Ayahnya adalah Barack Hussein Obama. Konon kata ‘barack’ sendiri dalam bahasa Kenya artinya adalah barokah (baraka/berkah). Saudara sedarah dari Barack banyak yang muslim, dia sendiri pun dulu pernah menjadi muslim.
Ibunya adalah kulit putih AS, dan kakek-nenek dari Ibunya tinggal di Hawai. Barack sendiri sempat tumbuh besar di Hawai. Barrack kecil, pernah tinggal di Indonesia, bersekolah di SD Menteng Besuki. Panggilannya ketika itu adalah Barry Soetoro, karena dia hidup dibawah asuhan ibu dan ayah tirinya yang bernama Soetoro. Dari pernikahan tersebut, Barack dikaruniai seorang adik perempuan berdarah Indonesia yang juga bersekolah di Hawai.
Terkait dengan topik kita di blog ini: Islamic Finance, cukup menarik untuk disimak pidato (Victory Speech) dari Barack Obama tanggal 4 November 2008 (waktu AS) sebagai Presiden terpilih, yang disampaikan ditengah 200 ribuan pendukungnya di Grant Park, Chicago.
Dari Pidato yang cukup panjang yang disampaikan dengan lantang, lugas, tanpa teks, terdapat setidaknya satu kalimat yang singkat padat dan tajam:
“Let us remember that, if this financial crisis taught us anything, it's that we cannot have a thriving Wall Street while Main Street suffers.”
[http://edition.cnn.com/2008/POLITICS/11/04/obama.transcript/index.html]
Menurut http://www.myrmnews.com/, terjemahan kalimat tersebut adalah:
“Yang harus diingat-ingat adalah bahwa krisis finansial ini mengajarkan kita untuk tidak perlu memanjakan Wall Street, sementara Main Street menderita. “
Perkenankan terjemahan versi saya:
“Mari kita hujamkan dalam ingatan kita bahwa, jika krisis financial (saat) ini mengajarkan kita sesuatu, itu adalah bahwa kita tidak akan dapat menyaksikan Wall Street yang tumbuh subur, maju dan berkembang dengan pesat sedangkan Main Street menderita.”
Wall Street adalah representasi dari sektor financial, karena bursa saham terbesar dan pusat institusi keuangan di dunia ada teletak di Wall Street. Diberi nama Wall yang berarti tembok/dinding, karena saham dan komoditi diperdagangkan dalam bentuk angka-angka atau indeks yang ditulis dalam media seperti papan tulis yang menyerupai dinding (wall).
Sedangkan Main Street adalah representasi dari sektor riil, sektor dimana dunia usaha yang sesungguhnya berjalan. Dari pidatonya tersebut, Presiden Obama ingin mengatakan bahwa krisis dunia ini yang dipicu oleh jatuhnya bursa saham di Wall Street, disebabkan karena ketidaksinkronan sektor riil dan moneter, dan dia ingin untuk memperkecil gap atau kesenjangan antara Wall Street dan Main Street yang sebelumnya oleh pemerintahan Bush malah semakin diperbesar. Dia ingin agar yang terjadi bukanlah bubble economy, bukan pertumbuhan semu. Dia ingin mengembalikan fundamental perkenonomian dunia khususnya AS atas dasar sektor riil.
Nilai-nilai tersebut, tidak lain adalah nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Islamic Finance yang telah dilupakan oleh manusia di seluruh dunia selama berabad-abad, bahwa sektor riil tidak bisa dipisahkan dari sektor moneter. Sektor moneter tidak bisa berjalan sendiri meninggalkan sektor riil. Sehingga dalam Islamic Finance adanya underlying transaction dalam setiap transaksi keuangan adalah wajib.
Dengan latar belakang kehidupan Presiden Obama, dan mengutip kalimat dari pidato nya tersebut, kita berharap semoga Sang Presiden mampu memperbaiki wajah AS menjadi lebih bersahabat bagi bangsa lain, dan dapat mengakomodasi kemaslahatan banyak pihak, tak terkecuali Indonesia, dan membebaskan dunia dari krisis finansial global.
Kepribadian Sang Presiden, boleh dikatakan unik, karena dia tumbuh dengan gemblengan multi bangsa, multi budaya, dan multi etnis. Kehidupannya diwarnai oleh beragam interaksinya dengan dunia lain di luar AS yang membuka wawasannya tentang seperti apa sebenarnya kondisi dunia di luar AS.
Di dalam diri Barack Obama mengalir darah Kenya dari Ayahnya. Nama yang diberikan Ayahnya adalah Barack Hussein Obama. Konon kata ‘barack’ sendiri dalam bahasa Kenya artinya adalah barokah (baraka/berkah). Saudara sedarah dari Barack banyak yang muslim, dia sendiri pun dulu pernah menjadi muslim.
Ibunya adalah kulit putih AS, dan kakek-nenek dari Ibunya tinggal di Hawai. Barack sendiri sempat tumbuh besar di Hawai. Barrack kecil, pernah tinggal di Indonesia, bersekolah di SD Menteng Besuki. Panggilannya ketika itu adalah Barry Soetoro, karena dia hidup dibawah asuhan ibu dan ayah tirinya yang bernama Soetoro. Dari pernikahan tersebut, Barack dikaruniai seorang adik perempuan berdarah Indonesia yang juga bersekolah di Hawai.
Terkait dengan topik kita di blog ini: Islamic Finance, cukup menarik untuk disimak pidato (Victory Speech) dari Barack Obama tanggal 4 November 2008 (waktu AS) sebagai Presiden terpilih, yang disampaikan ditengah 200 ribuan pendukungnya di Grant Park, Chicago.
Dari Pidato yang cukup panjang yang disampaikan dengan lantang, lugas, tanpa teks, terdapat setidaknya satu kalimat yang singkat padat dan tajam:
“Let us remember that, if this financial crisis taught us anything, it's that we cannot have a thriving Wall Street while Main Street suffers.”
[http://edition.cnn.com/2008/POLITICS/11/04/obama.transcript/index.html]
Menurut http://www.myrmnews.com/, terjemahan kalimat tersebut adalah:
“Yang harus diingat-ingat adalah bahwa krisis finansial ini mengajarkan kita untuk tidak perlu memanjakan Wall Street, sementara Main Street menderita. “
Perkenankan terjemahan versi saya:
“Mari kita hujamkan dalam ingatan kita bahwa, jika krisis financial (saat) ini mengajarkan kita sesuatu, itu adalah bahwa kita tidak akan dapat menyaksikan Wall Street yang tumbuh subur, maju dan berkembang dengan pesat sedangkan Main Street menderita.”
Wall Street adalah representasi dari sektor financial, karena bursa saham terbesar dan pusat institusi keuangan di dunia ada teletak di Wall Street. Diberi nama Wall yang berarti tembok/dinding, karena saham dan komoditi diperdagangkan dalam bentuk angka-angka atau indeks yang ditulis dalam media seperti papan tulis yang menyerupai dinding (wall).
Sedangkan Main Street adalah representasi dari sektor riil, sektor dimana dunia usaha yang sesungguhnya berjalan. Dari pidatonya tersebut, Presiden Obama ingin mengatakan bahwa krisis dunia ini yang dipicu oleh jatuhnya bursa saham di Wall Street, disebabkan karena ketidaksinkronan sektor riil dan moneter, dan dia ingin untuk memperkecil gap atau kesenjangan antara Wall Street dan Main Street yang sebelumnya oleh pemerintahan Bush malah semakin diperbesar. Dia ingin agar yang terjadi bukanlah bubble economy, bukan pertumbuhan semu. Dia ingin mengembalikan fundamental perkenonomian dunia khususnya AS atas dasar sektor riil.
Nilai-nilai tersebut, tidak lain adalah nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Islamic Finance yang telah dilupakan oleh manusia di seluruh dunia selama berabad-abad, bahwa sektor riil tidak bisa dipisahkan dari sektor moneter. Sektor moneter tidak bisa berjalan sendiri meninggalkan sektor riil. Sehingga dalam Islamic Finance adanya underlying transaction dalam setiap transaksi keuangan adalah wajib.
Dengan latar belakang kehidupan Presiden Obama, dan mengutip kalimat dari pidato nya tersebut, kita berharap semoga Sang Presiden mampu memperbaiki wajah AS menjadi lebih bersahabat bagi bangsa lain, dan dapat mengakomodasi kemaslahatan banyak pihak, tak terkecuali Indonesia, dan membebaskan dunia dari krisis finansial global.
1 komentar:
SELAMAT BARACK HUSSEIN OBAMA!!
Rangkaian kalimat dengan kata-kata indah bergaya ku tuliskan kepadamu. Taburan ratna mutu belaian cinta ku ucapkan kepadamu, sebagai pernyataan selamatku atas kemenanganmu, presiden amerika ke-44, Barack Obama.
Suatu pernyataan “selamat” sebenarnya lebih pantas diucapkan dengan mulut disertai jabatan tangan : tapi karena waktu itu aku ketinggalan antri, maka pernyataan itu baru kini dapat kusampaikan melalui blog ini.
Banyaklah sudah aku mengenal pemimpin Amerika yang ulung; namun rasa kagumku hanya terpancang kepadamu. Bukan karena latar belakang historimu, pernah tinggal di Indonesia atau kau dari golongan minoritas Amerika. Bagiku visi-misi kampanyemu, membayangkan suatu lambaian kasih, mendamaikan dunia. Kau tawarkan new leadership of America, seolah aku terbang di pesawangan.
Dalam meghadapi masalah terorisme, perdamaian di Timur Tengah, Hambatan ekonomi global, dan serangan-serangan datang lainnya, kau hadapi dengan tenang tanpa meninggalkan adat budaya Amerika, walaupun dalam hati tak sepenuhnya aku percaya kepadamu, sebelum aku menerima apa yang ku harap.
Pesanku “Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.” inilah harapanku kepadamu.
Sekali lagi kuucapkan “Selamat buat presiden baru, Barack Hussein Obama”
“Selamat Bary!!” “Good Luck!!”
sumber: http://www.asyiknyaduniakita.blogspot.com
Posting Komentar