Rabu, 19 November 2008

ASURANSI..YANG PASTI-PASTI AJA DEEH

Pada minggu kemarin, kita telah membahas mengenai bank dan perusahaan sekuritas. Mungkin ada baiknya sebelum melangkah lebih jauh, dibahas sedikit mengenai perusahaan asuransi agar ke depan dapat dikupas keterkaitan antara bank, sekuritas, dan asuransi.

Apa itu asuransi? Menurut bahasa orang awan sih, asuransi itu terjemahan dari bahasa inggris: insurance. Insurance sendiri memiliki akar kata insure dan ensure. Sehinga asuransi itu adalah produk keuangan yang fungsinya to insure/ensure yang artinya untuk memastikan, menyakinkan, dan menjamin para pihak yang menjadi pengguna produk tersebut.

Apa yang ingin dipastikan, diyakinkan, atau dijamin oleh asuransi? Jawabannya: masa depan!

Mengapa masa depan mesti dipastikan, diyakinkan, atau dijamin? Karena manusia tidak dapat mengontrol masa depannya, dia tidak tahu dia akan sehat atau sakit, kaya atau miskin, kapan dimana dan dalam kondisi seperti apa dia mati, dsb.

Apa saja yang dicoba untuk dipastikan?
Banyak sekali, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan ketidakpastian masa depan. Antara lain: kehidupan (sampai kapan usia hidup), kesehatan (berobat, kedokter, ke rumah sakit biaya mahal), harta benda (tempat tinggal, kendaraan, pabrik, mesin, peralatan), pendidikan (anak-anak perlu sekolah, biayanya juga makin mahal), keamanan (kebongkaran, kecurian rumah atau tempat dagang), bencana (kebakaran, banjir, gempa bumi), dll.

Karena ketidakpastian masa depan itu lahir lah produk-produk asuransi seperti, asuransi jiwa (life insurance), asuransi kesehatan (health insurance), asuransi kendaraan (all risk, total loss only / TLO), asuransi kapal (marine insurance), asuransi perdagangan (jika barang rusak/dicuri saat dalam proses pengiriman atau disimpan digudang), asuransi pembangunan/proyek (construction all risk), bahkan asuransi penjaminan kredit (jika kredit macet / default, pihak asuransi yang akan menanggung).

Walaupun saat ini sudah beragam produknya, tidak menutup kemungkinan produknya akan semakin bertambah di masa yang akan datang, tergantung dari sejeli dan secerdik apa para pakar product development melihat sesuatu yang berpeluang untuk dipastikan di masa depan. Bukan begitu?

Jika kita perhatikan baik-baik sedikit saja, kita akan menyadari bahwa produk-produk asuransi itu fungsinya akan selalu bermuara sebagai bentuk proteksi terhadap sesuatu yang dikhawatirkan menimbulkan kerugian di masa depan.

Bagaimana caranya hal tersebut bisa dipastikan/diproteksi? Dengan cara mengeluarkan uang (membayar premi) yang sedikit untuk memproteksi diri, harta, dll sebagaimana disebutkan tadi dari kerusakan/kerugian material yang lebih besar.

Misalnya:
Takut mobil yang harganya 150 juta dicuri orang (apalagi mobil mewah), jadi mending bayar premi 1-2 juta per tahun, keamanan mobil itu selama 1 tahun bisa dipastikan. Kalau ternyata dicuri orang gak rugi mesti beli lagi.

Begitu pula kalau takut mobilnya ditabrak, atau nabrak, digores orang. Berapa biaya nge-cat, biaya ke bengkel, dll. Cukup dengan membayar premi keselamatan mobil itu bisa dipastikan.

Atau karena takut sakit lalu tidak mampu membiayai, membayar obat, dokter, RS, dll sedangkan gaji pas-pasan. Lebih baik beli produk health insurance, preminya dibayar tiap bulan untuk jaga-jaga kalau sakit ada asuransi yang akan menanggung biayanya.

Dan masih banyak lagi contohnya.

Nah, logikanya bagaimana seseorang atau suatu lembaga sampai-sampai dia bisa-bisanya berani menjamin atau membayar ganti rugi dalam nilai tertentu yang jumlah materialnya besar bahkan mungkin sangat besar kepada pihak yang hanya membayar premi dengan nilai yang gak seberapa?

Tentu pihak asuransi gak akan berani berbuat hal itu kalau memang bisnis yang satu ini tidak menguntungkan. Dari premi yang dibayar oleh para pengguna asuransi, perusahaan mendapatkan sejumlah dana terkumpul dan jumlahnya terus terakumulasi, baik karena bertambahnya pengguna maupun karena frekuensi pembayaran premi yang rutin dari setiap pengguna. Dana itulah yang kemudian akan dikelola oleh perusahaan untuk menghasilkan laba. Bisa melalui money market, forex, saham, surat berharga, deposito di bank, dll.

Tentu pihak asuransi punya itung-itungan tersendiri mengenai hal itu. Termasuk memperhitungkan kerugian berupa: dari sekian banyak customernya berapa yang akan claim atau meminta ganti rugi. Tentu dari 1 juta orang yang membayar premi kesehatan tidak semuanya akan sakit parah. Dari sekian juta mobil yang diasuransikan tidak semuanya akan tabrakan, atau dicuri, dll.

Mudah-mudahan penjelasan awam ini bisa membantu anda memahami bisnis asuransi.

Ada juga anekdot yang menyebutkan bahwa asuransi, adalah sesuatu yang membuat sulit disaat kita mudah dan membuat mudah disaat kita sulit. Ada juga yang berkata asuransi, dalam hal ini asuransi jiwa, adalah sesuatu produk yang membuat kita miskin disaat hidup dan membuat kita kaya disaat mati...
miskin karena saat hidup sebagian penghasilannya berkurang untuk membayar premi bahkan hidup menjadi serba pas-pasan, menjadi kaya saat mati karena asuransi akan membayar sejumlah tententu sesuai nilai pertanggungan. Jadi buat apa kaya kalau sudah mati?
Hehehehe just kidding !

Tak heran jika banyak pihak yang nakal, yang membakar pabriknya sendiri, yang menenggelamkan kapalnya sendiri di laut, bahkan yang sampai tega membunuh pasangannya, demi hanya untuk memperoleh harta dengan jalan pintas dari ganti rugi yang dibayar asuransi. Atau hanya sekedar ingin agar premi yang amat mahal yang telah dikelurkannya selama bertahun-tahun dapat kembali lagi.

Terlepas dari semua itu, asuransi adalah produk yang diperlukan di zaman ini, dan bersifat netral. Tergantung dari seperti apa prinsip yang digunakan, bagaimana dikelola, dan diterapkan.

Tidak ada komentar: