Masih ingat dengan transaksi jual-beli pisang yang menggelembung? Bayangkan jika transaksi itu dilakukan dalam skala besar, yang melibatkan banyak pihak, banyak transaksi dengan jumlah uang yang besar, dengan objek yang diperdagangkan berupa sesuatu yang fundamental seperti saham, emas, perak, dan mata uang; juga transaksi itu dilakukan selama beberapa dekade?
Dampak negatifnya tentu amatlah besar. Jika itu menyerang suatu perusahaan, atau bahkan suatu bangsa maka akan terjadi guncangan yang sangat besar saat sang gelembung itu pecah.
Seperti yang terjadi di AS, sebagai negara adidaya yang menjadi sumber krisis. Diberitakan oleh detik.com bahwa, krisis finansial di AS telah membuat banyak orang harus kehilangan pekerjaan. Gelombang PHK besar-besaran terjadi menyusul kinerja perusahaan yang terpuruk akibat krisis.
Sejumlah perusahaan telah mengumumkan rencana PHK-nya menyusul efisiensi ditengah situasi yang serba sulit. Sebagian melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai biaya, dan sebagian lain memangkas dividen dan gaji.
Data pemerintah AS yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang di PHK bertambah 15.000 menjadi 478.000 untuk pekan yang berakhir pada 18 oktober.
Berikut gelombang PHK yang sudah diumumkan sejumlah perusahaan di AS, seperti dikutip dari Reuters.
- Chrysler LLC mengumumkan akan mengurangi 1.825 karyawan, setelah mengalami kerugian hingga US$ 1 miliar pada semester I-2008.
- Goldman Sachs Group Inc mengumumkan akan mengurangi 10% karyawannya atau sekitar 3.300 setelah sebelumnya merumahkan ratusan karyawan pendukung dan bankir juniornya pada Juni.
- Manager keuangan, Janus Capital Inc mengumumkan akan mengurangi 9% karyawan. Sehari sebelumnya, rival Janus, Challenger, Gray & Christmas juga mengumumkan PHK yang mengejutkan.
- Xerox Corp mengumumkan PHK 5% karyawan atau sekitar 3.000, sehubungan dengan kondisi bisnis yang sulit.
- Perusahaan peralatan tambang, Terex Corp mengumumkan akan memangkas ratusan karyawannya dan menunda program buy back.
- Starwood Hotels & Resort Worldwide Inc juga mengumumkan PHK, meski angkanya tidak disebut secara spesifik.
- United Parcel Service Inc akan melakukan PHK pada tahun 2009 karena konsumen di AS mulai mengurangi belanja hadiahnya.
- Vendor sistem komputer Agilysys Inc mengurangi 3 posisi manajemen senior dan mengkonsolidasi kantor pusat di Ohio.
- Merck & Co Inc mengumumkan mengurangi 12% karyawan, dengan alasan perlu melakukan penyesuaian model bisnis agar bisa bertahan.
- Fidelity National Financial Inc mengumumkan 1.000 PHK, menutup sebagian kantor, mengurangi 10% gaji dan memangkas 50% dividen.
- Perusahaan bioteknologi Maxygen Inc akan mengurangi 30% karyawan dan sedang mencari strategi bertahan ditengah situasi krisis.
- Popular Inc, induk dari Banco Popular akan memangkas 600 karyawan.
So what’s next? Setelah banyaknya PHK tentu pengangguran di AS akan melonjak. Potensi terjadinya kriminalitas semakin tinggi. Apa yang akan dilakukan AS untuk recovery? Apakah dengan kembali menyusun skenario untuk berperang, krn salah satu jalan untuk bisa recovery dengan cepat mengeruk harta kekayaan dari tempat lain adalah dengan berperang? Krn perang juga butuh prajurit dan angka pengangguran bisa diturunkan jika terjadi rekruitmen prajurit besar-besaran untuk mengurangi kriminalitas? Hehehe....cuma becanda....
Berkaca dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di (ex)negara adidaya itu, memang saatnya kita belajar dan melek mengenai islamic finance, dan kembali ke sistem ekonomi yang tidak hanya terbukti secara logis (teori) tahan terhadap goncangan, namun juga pernah menghantarkan kita ke puncak kejayaan di masa keemasan Islamic Chaliphate (Kekhalifaan).
Kita berdoa bersama untuk keselamatan bangsa ini, keselamatan negeri ini, keselamatan perusahaan tempat kita bekerja, keselamatan tempat dimana kita mencari nafkah, keselamatan diri dan keluarga kita. Semoga kita termasuk golongan yang terhindar dari semua itu. Aamiin.
Seperti yang terjadi di AS, sebagai negara adidaya yang menjadi sumber krisis. Diberitakan oleh detik.com bahwa, krisis finansial di AS telah membuat banyak orang harus kehilangan pekerjaan. Gelombang PHK besar-besaran terjadi menyusul kinerja perusahaan yang terpuruk akibat krisis.
Sejumlah perusahaan telah mengumumkan rencana PHK-nya menyusul efisiensi ditengah situasi yang serba sulit. Sebagian melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai biaya, dan sebagian lain memangkas dividen dan gaji.
Data pemerintah AS yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang di PHK bertambah 15.000 menjadi 478.000 untuk pekan yang berakhir pada 18 oktober.
Berikut gelombang PHK yang sudah diumumkan sejumlah perusahaan di AS, seperti dikutip dari Reuters.
- Chrysler LLC mengumumkan akan mengurangi 1.825 karyawan, setelah mengalami kerugian hingga US$ 1 miliar pada semester I-2008.
- Goldman Sachs Group Inc mengumumkan akan mengurangi 10% karyawannya atau sekitar 3.300 setelah sebelumnya merumahkan ratusan karyawan pendukung dan bankir juniornya pada Juni.
- Manager keuangan, Janus Capital Inc mengumumkan akan mengurangi 9% karyawan. Sehari sebelumnya, rival Janus, Challenger, Gray & Christmas juga mengumumkan PHK yang mengejutkan.
- Xerox Corp mengumumkan PHK 5% karyawan atau sekitar 3.000, sehubungan dengan kondisi bisnis yang sulit.
- Perusahaan peralatan tambang, Terex Corp mengumumkan akan memangkas ratusan karyawannya dan menunda program buy back.
- Starwood Hotels & Resort Worldwide Inc juga mengumumkan PHK, meski angkanya tidak disebut secara spesifik.
- United Parcel Service Inc akan melakukan PHK pada tahun 2009 karena konsumen di AS mulai mengurangi belanja hadiahnya.
- Vendor sistem komputer Agilysys Inc mengurangi 3 posisi manajemen senior dan mengkonsolidasi kantor pusat di Ohio.
- Merck & Co Inc mengumumkan mengurangi 12% karyawan, dengan alasan perlu melakukan penyesuaian model bisnis agar bisa bertahan.
- Fidelity National Financial Inc mengumumkan 1.000 PHK, menutup sebagian kantor, mengurangi 10% gaji dan memangkas 50% dividen.
- Perusahaan bioteknologi Maxygen Inc akan mengurangi 30% karyawan dan sedang mencari strategi bertahan ditengah situasi krisis.
- Popular Inc, induk dari Banco Popular akan memangkas 600 karyawan.
So what’s next? Setelah banyaknya PHK tentu pengangguran di AS akan melonjak. Potensi terjadinya kriminalitas semakin tinggi. Apa yang akan dilakukan AS untuk recovery? Apakah dengan kembali menyusun skenario untuk berperang, krn salah satu jalan untuk bisa recovery dengan cepat mengeruk harta kekayaan dari tempat lain adalah dengan berperang? Krn perang juga butuh prajurit dan angka pengangguran bisa diturunkan jika terjadi rekruitmen prajurit besar-besaran untuk mengurangi kriminalitas? Hehehe....cuma becanda....
Berkaca dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di (ex)negara adidaya itu, memang saatnya kita belajar dan melek mengenai islamic finance, dan kembali ke sistem ekonomi yang tidak hanya terbukti secara logis (teori) tahan terhadap goncangan, namun juga pernah menghantarkan kita ke puncak kejayaan di masa keemasan Islamic Chaliphate (Kekhalifaan).
Kita berdoa bersama untuk keselamatan bangsa ini, keselamatan negeri ini, keselamatan perusahaan tempat kita bekerja, keselamatan tempat dimana kita mencari nafkah, keselamatan diri dan keluarga kita. Semoga kita termasuk golongan yang terhindar dari semua itu. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar