Jumat, 17 Oktober 2008

BUBBLE ECONOMY


Seperti yang pernah dibahas di artikel terdahulu bahwa bursa-bursa saham di dunia ambruk dan luluh lantah. Telah dibahas bahwa, salah satu penyebab ambruknya bursa saham adalah karena maisir. Mari kita bahas, sebab lain nya...
Transaksi di bursa saham itu adalah aktivitas sektor finansial.
Salah satu penyebab lain dari rontoknya bursa-bursa saham di dunia adalah karena perekonomian dibangun dengan dasar non real based economy (ekonomi yang tidak berbasis kepada sektor riil / dunia usaha). Transaksi di sektor finansial -antara lain di pasar saham itu- bisa dengan bebas bergerak dan tidak harus selalu terkait dengan sektor riil atau bahkan sama sekali tidak terjadi transaksi di sektor riil.

Karena diantara dua sektor tersebut tidak saling terkait, bisa jadi nilai transaksi di sektor finansial melambung tinggi bahkan melebihi nilai sebenarnya dari traksaksi tersebut di sektor riil. Secara financial nilai suatu transaksi bisa menggelembung dan terus membesar yang dikenal dengan bubble effect.

Begitu pula ekonomi dunia saat ini dengan dasar non real based economy yang menciptakan bubble economy yang juga menghasilkan pertumbuhan semu. Pertumbuhan yang hanya terjadi di atas kertas -walaupun mungkin itu fantantis-, namun tidak sinkron dengan dunia usaha nyata.

Walaupun terus membesar, suatu saat gelembung itu tidak akan mampu lagi untuk membesar karena telah melebihi batas-batasnya. Hingga akhirnya akan pecah tak ubahnya seperti permainan balon sabun yang dulu dimasa kanak-kanak kita sering meniupnya.

Lain hal nya dengan prinsip syariah, dimana transaksi di sektor finansial harus selalu terikat dengan dan memiliki padanannya di sektor riil yang dikenal dengan underlying transaction. Tidak diperkenankan sektor financial berjalan sendiri tanpa adanya transaksi riil.
Dengan demikian transaksi financial dengan sendirinya akan terproteksi dari nilai semu yang menggelembung, karena akan selalu dibatasi oleh nilai transaksi riil-nya. Ekonomi berdasarkan prinsip syariah akan terhindar dari bubble efect seperti yang dijelaskan di atas dan dapat menciptakan real economy bukan bubble economy.

Tidak ada komentar: